Mewaspadai Kebanggaan dan Kesombongan dalam Kehidupan

 Oleh: Sri Rahayu

“Jika kebanggaan dan kesombongan hadir bersama dalam diri seseorang, maka kehancuran hanya masalah waktu”. (Emcho-2021)

       Quotes di atas adalah salah satu quotes of the day yang masih tersimpan rapi sampai detik ini dan menginspirasi saya untuk menulis lagi tentang kebanggaan dan kesombongan. Kebanggaan yang hadir bersama dengan kesombongan dalam diri seseorang. Bisa dibayangkan betapa dahsyat kekuatan yang muncul jika keduanya berduet dalam satu raga. Kekuatan menuju kehancuran. Banarkah demikian?

                                                                  Sumber Gambar: Dok. Pribadi
Menurut KBBI kata kebanggaan memiliki arti kebesaran hati; merasa bangga; kepuasan diri. Dari ketiga arti ini hampir sama maknanya. Akan tetapi saya tergelitik untuk mengupas tentang dua arti yang terakhir. Mengapa? Karena rasanya lebih pas dengan quotes of the day-nya sang Maestro di atas.

       Baiklah, makna yang pertama yang ingin saya kupas adalah merasa bangga. Merasa bangga adalah rasa di mana muncul dengan sendirinya akibat pencapaian sesuatu yang dikerjakan seseorang atau bahkan diimpikannya. Nah jika rasa ini berlebihan maka akan ada efek negatif yang akhirnya memunculkan sikap meremehkan orang lain. Dari sinilah kebanggaan itu akan siap menghancurkan seseorang yang memilikinya. Sehingga harus tetap mewaspadai akan datangnya rasa bangga itu. Kewaspadaan akan senantiasa terjaga dengan cara bersyukur ketika pencapaian teraih, dan tetap mengingat bahwa ada campur tangan Allah Yang Maha Berkehendak.

    Merasa bangga yang berlebih akan menimbulkan rasa lupa diri, lupa diri yang menyesatkan. Bukankah ada kata-kata bijak bahwa di atas langit masih ada langit. Maknanya sepandai apa pun, sekuat apa pun, atau sehebat apa pun diri seseorang masih ada yang lebih, di luar dirinya. Setiap orang diciptakan lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tinggal bagaimana mengelola kelebihan dan kekurangan itu dengan bijak. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi kehancuran. Naudzubillah.

     Makna kebanggaan berikutnya adalah kepuasan diri. Kepuasan diri menurut Web Kanal Pengetahuan adalah suatu perasaan yang timbul setelah membandingkan hasil kinerja dan keinginannya. Perbandingannya paling tidak sebanding antara keduanya, apalagi jika hasil kinerja melebihi keinginan. Sungguh hal inilah yang bisa membuat seseorang merasa di atas angin, hingga lupa akan fitrah manusia yang memiliki kelebihan sekali gus kekurangan sebagai seorang manusia. Bukankah tidak ada makhluk yang sempurna kecuali Allah? Untuk itu perlu kewaspadaan tersendiri agar tetap menjadi manusia yang bertakwa pada penciptanya. Maka dari itu diperlukan  kewaspadaan penuh agar tak akan ada bahaya kehancuran yang siap mengancam setelahnya.

       Selain itu, kepuasan diri juga akan mengunci langkah untuk lebih maju jika diletakkan di atas segalanya. Maksudnya, jika seseorang merasa berpuas diri setelah hasil kinerjanya sebanding dengan keinginannya. Sehingga orang ini akan jalan di tempat di mana dia sudah merasa puas. Tidak akan berusaha untuk menambah upaya sehingga kinerjanya meningkat. Dan celakanya kehancuran sudah mengintainya dari belakang. Nah, agar semuanya tidak terjadi maka sangat-sangat perlu mewaspadainya dalam hidup ini.

       Tidak hanya kebanggaan, ada kesombongan pula yang perlu diwaspadai dalam kehidupan agar seseorang tak akan mengalami kehancuran. Kesombongan yang saya maksud seperti pada tulisan saya edisi 17 April 2021 yang berjudul “Kendaraan-kendaraan Pilihan Bagi Kesombongan”, adalah rasa yang timbul karena telah menjadi kaya, berkuasa, berilmu dan makin alim. Hem, koq bisa ya? Bisa. Jika semua sarana (kekayaan, kekuasaan, kepandaian, dan kealiman) tidak ditempatkan pada maqamnya maka kesombongan akan menerobos pesat tanpa kendali. Maqam yang seharusnya tetap dijaga dengan tetap tawadhu pada Illahi Robbi. Karena jika Allah sudah berkehendak dengan berkata “Kun Fayakun” maka apa pun akan terjadi. Tidak ada yang mustahil bagi Allah.

         Kesombongan akan melalaikan manusia sebagai makhluk. Dia akan berbuat semena-mena, seolah tidak akan ada yang bisa mengalahkannya. Kendaraan-kendaraan kesombongan akan melaju tanpa menghiraukan lalu lalang kehidupan di sekitarnya. Kekayaan, kekuasaan, kepandaian serta kealiman siap menjerumuskan dalam kehancuran, manakala kewaspadaan tidak dipasang sebagai kuda-kuda dalam menghadapi kehidupan yang penuh tipu daya. Bahkan Allah sering kali memberi cobaan pada umat-Nya melalui keempatnya dengan satu tujuan agar bertakwa.

       Dari uraian di atas bisa dipahami bahwa quotes of the day yang berbunyi “Jika kebanggaan dan kesombongan hadir bersama dalam diri seseorang, maka kehancuran hanya masalah waktu”. (Emcho-2021) benar adanya. Sehingga perlu mewaspadai jika gejala kemunculan kebanggaan dan kesombongan pada diri kita secara bersamaan dalam kehidupan. Agar kehancuran tidak akan pernah menghampiri. Tentu saja dengan memohon kepada Allah agar tetap terlindungi dari kehancuran fiddini waddunya wal akhirah. Semoga . Aamiin.[]

Wallohu a'lam bish-shawab

KEBONSARI, 25 MEI 2021

Komentar

  1. Semoga kita dijauhkan penyakit sombong

    BalasHapus
  2. Ujub dan riya' memang semacam prnyakit kalbu yang harus ditaklukkan. Mereka mempengaruhi amal.ibadah kita. Bravo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makaten nggih ...
      Terima kasih ...telah menginspirasi...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer